Ngomongin
masalah cinta, memang tiada habisnya… dari ABG sampe kakek-nenek. Coba
deh kamu tanya sama kakek atau nenek kamu tentang kata yang satu ini,
pasti aura wajahnya berbinar seketika, mungkin mengingat masa mudanya
yang telah lalu dan bercerita dengan semangat jiwa mudanya, tapi nggak
usah jauh-jauh tanya ke nenek atau kakek deh, tanya aja ke orang tua
kamu! Pasti langsung senyum ketika ditanya. Kenapa? Karena manusia
hidupnya tidak jauh dengan cinta… karena setetes sifat-Nya telah
diwariskan pada kita…Ar-Rahman & ar-rahiim yang identik dengan kecintaan.
Tulisan
ini adalah pengalaman saya dengan beberapa teman, ngomong-ngomong
masalah cinta di kalangan aktivis dakwah mungkin masih agak malu ya? (Hahaa…padahal diem-diem suka juga tuh ngomongin hayooo ngaku!). Aktivis dakwah dikenal sebagai orang yang katanya anti-pacaran (ya iyalah…kecuali setelah nikah)
Aktivis Dakwah Juga Manusia
Di
mata orang-orang umum, mungkin agak aneh ketika ada seorang akhwat
atau ikhwan yang kepergok bilang ”Subhanallah…” sambil ga sengaja
mandang lawan jenis yang kebetulan lewat. Ini pernah terjadi sama saya,
saat saya bilang: “Subhanallah…” lantas teman saya yang ammah nanya, “kenapa?”, lantas saya bilang, “Ngga, tadi liat itu…"(sambil nunjuk orang yang dimaksud)
Eeh
temanku dengan spontannya bilang, “Yaa ampunn…kamu bisa suka juga ya?”
aku yang setengah bingung jadi balik nanya “Loh? Emang kenapa?" dia
jawab, “Ngga, baru ngeliat kamu kagum gitu...suka,” aku dengan gondoknya
dalam hati, “Yaa bisaalah….gw kan juga manusia kaliii….punya hati.”
(tapi ingat, pandangan pertama itu rezeki dan pandangan setelahnya
adalah dosa)
Pernah
ngga sih kalian dibilang aneh ketika kagum melihat seseorang yang
secara ngga sengaja berpapasan dan melihatnya? Kalo kubilang, ngga ada
yang aneh tuh, justru aneh kalo kita ngga pernah ngerasain hal yang
namanya cinta…kenapa? Karna kita manusia, yang jelas secara lahiriyah
kita punya sifat itu…emang akitivis dakwah malaikat apa?
Banyak
dari golongan seberang sana yang bilang kalo orang-orang semacam
aktivis dakwah itu munafik? (Haaa? Munafik?) kayanya mesti diralat
tuh, munafik di mananya ya?
(Iya...
munafik: Kalo suka ya bilang aja suka... ngga usah pake nunduk-nunduk
segala kalo ngomong, ngga usah pake malu segala... malu-malu kucing,
malu tapi mau… muna tau gaa!!)
Loohhh?
Ini siy namanya bukan munafik, tapi menjaga hati…jatuh cinta boleh,
suka atau kagum juga boleh…tapi yaa dalam batas wajarlah… jangan sampe
malah ngebayangin (udah zina pikiran), telepon-teleponan (udah zina telinga),
atau apalah itu…yang membuat pintu maksiat jadi terbuka lebih lebar.
Lagian emang makna munafik apaan sih? Munafik itu kan mengingkari
kebenaran padahal ia sudah jelas-jelas tau itu benar, mengakui
kebenaran dengan lisannya tetapi sesungguhnya dalam hatinya ia
mengingkari… dalam hal ini adalah masalah aqidah. Nah, itu tuh munafik
yang sebenarnya.
Kalian tau kan? Orang-orang kayak aktivis dakwah sering dilihat sebagai jamaah malaikat (you know lah…). Jadi
ada beratus-ratus pasang mata manusia yang selalu memperhatikan
gerak-geriknya. Salah sedikit, pasti langsung deh dibilang, ”Tuh,
kaannn... mereka tuh sama ajaa, cuma jilbabnya aja pada kaya gorden,
janggutnya aja pada panjang, tapi kelakukan sammaa ajaaa!”
Well,
aktivis dakwah memang bukan jama’ah malaikat, tapi tau kah
teman-teman? Diam-diam golongan seberang sana sering menjadikan tolak
ukur kebaikan pada kita, diam-diam laki-laki di seberang sana juga
menginginkan pendamping hidup yang menjaga pandangan seperti
akhwat-akhwat kita…dan diam-diam wanita di seberang sana juga tertarik
pada ikhwan kita yang terlihat kalem dan berwibawa. Jadi jangan heran
deh kalau ada di antara kita ada yang pernah didekati mereka. Dan tidak
jarang juga di antara kita ada yang memilih menjauh dari jama’ah hanya
karena ingin melegalkan hubungan lawan jenis, yang nyatanya memang
lebih mengalahkan logika dan suara hati yang jelas-jelas tahu kalo itu
salah.
Lebih
baik mana coba? Mantan penjahat atau mantan ustad? Sering kali ketika
kita sudah berada di atas jalan kebenaran tetapi malah memilih untuk
berbalik arah menuruti bisikan halus syaitan (Hiiyyy…padahal kalo denger suara yang aneh-aneh tanpa sosok di tengah malem pada takut tuh...).
Tapi kenapa saat kita melakukan hal yang jelas logika kita tahu itu
salah dan dosa kita melakukannya tanpa ada rasa takut dan bersalah?
Dzat
Mulia yang telah menciptakan kita tidak pernah melarang hamba-Nya
jatuh cinta. Karena Dia telah mewariskan setetes dari sifat Ar-Rahman
dan Ar-RahimNya. Itu sebabnya manusia memiliki rasa cinta dan sayang.
Tapi Allah telah membatasi sifat itu dengan aturan-aturan mulia-Nya,
agar manusia tidak masuk ke dalam dunia yang nantinya akan membuat
manusia menderita berkepanjangan (baca : NERAKA).
Manusia
itu makhluk ajaib, kenapa? Kalau ditanya, siapa yang mau masuk neraka?
Pasti semua jawab TIDAK MAUUU... tapi anehnya, masih banyak manusia
yang tidak mau berjalan pada jalurnya. Kalo kita main game Driver, Crash Bandicot atau permainan balap sejenisnya, sudah terlihat tuh jalur pasti yang nyampe finish yang mana. Tapi kenapa banyak orang yang memilih jalur lain yang belum tentu finishnya... kalo di game ada istilah cheat/
cara-cara singkat untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan si
pemain. Nah, kalo kita, Allah sudah jelas-jelas memberi tahu lewat cheatnya
(baca : Al Quran) tentang cara-cara supaya kita bisa jadi penghuni
tempat paling indah dan tak pernah terbayang indahnya, bahkan sudah
dibukukan malah. Jadi kita tidak perlu mencari lembar per lembarnya,
atau kalimat per kalimatnya. Aahhhh... tapi sayangnya, manusia sering
”buta”.
JATUH CINTA ITU BOLEH DAN HALAL...
Kata
siapa? Memang betul, tetapi jatuh cinta yang seperti apakah? Tentunya
yang sudah dibingkai dengan pernikahan yang sah. Kalau sudah menikah,
boleh deh tuh saling gombal sampe eneg, telpon-telponan sampe berbusa,
bibir dower, kuping lebar, atau sms-an sampe jempol tipis, mikirin sampe
ga makan (ehh, kalo yang ini mah jangan ya, entar malah kurus lagi, hee) karena semua telah halal, dan semuanya telah menjadi pahala. Cemburunya
membuat kita makin cinta, yang rindunya membuat kita selalu beribadah,
yang resahnya membuat kita selalu berdoa, sebab semua menjadi ibadah,
sebab semua telah halal. UNDERSTAND?
So, siapa yang masih mau Jatuh Cinta? (yang jawab ngga mau, berarti boong yaa.. ;P). Gini aja deh, singkatnya (padahal udah panjang lebar yah dari tadi? Hee),
yang masih mau jatuh cinta, lebih baik sibuk untuk mempersiapkan diri,
yang wanita siap-siap jadi istri dan ibu buat generasi-generasi
dahsyatnya, dan yang laki-laki siap-siap jadi suami dan ayah yang
tangguh. Caranya pasti udah pada tau kan? Kalo belom tau, waaahhh, cari
tau aja ya! Hee, sebab di sini saya hanya menjadi pengantar aja, supaya
rekan-rekan berpikir beribu kali kalo mau jatuh cinta terus
memperturutkan nafsu. Okeee.....? J
Salam cinta selalu!
by Adriana
0 komentar:
Posting Komentar