Spinocerebellar ataxia atau Spinocerebellar degeneration,
mungkin banyak diantara sahabat yang mengira dua penyakit ini berbeda, namun
ini sebenernya satu penyakit, hanya beda nama aja. Jika denger penyakit
tersebut kita dapat inget dalam sinema jepang “One Litre of Tears”. Spinocerebellar
degeneration adalah suatu penyakit
yang menyerang syaraf dan hingga saat ini belum ada obat dan pasien yang mampu
sembuh dari penyakit ini. Konon, penyakit ini disebabkan karena rusaknya
jaringan otak kecil dan syaraf tulang belakang . penderita penyakit ini
mengalami kegagalan kontrol otot pada lengan dan kaki, sehingga menghasilkan
kurangnya keseimbangan dan koordinasi. Ataxia sejujurnya merupakan penyakit
yang sadis, sebab seluruh pasien ataxia selalu berakhir dengan kematian.
Kebanyakan penyakit ini diwariskan turun temurun dan diklasifikasikan
berdasarkan lokasi kromosom dan pola pewarisan: autosomal dominan, di mana
orang yang terkena mewarisi gen normal dari orangtua dan satu gen yang rusak
dari induk lain; dan autosomal resesif. Berikut merupakan tipe penurunan dari
ataxia :
Menurut Dr. Fritz Sumantri Usman Sr,SpS, FINS (Dokter Neurologist
& Interventional Neurologist RS Fatmawati) Gejala dari ataxia pada intinya merupakan
gejala-gejala dimana seseorang tidak dapat mengkoordinasikan bagian-bagian
tubuhnya, seperti:
1. Tidak bisa atau kurang kemampuan untuk berjalan akibat otot di tangan dan
kaki menjadi lemah
2. Hilangnya koordinasi, sehingga mempersulit berjalan dan mengurangi kemampuan
tangan dalam meraih benda-benda meskipun letaknya dekat
3. Berkurangnya tingkat penglihatan dan pendengaran
4. Gagap dalam berbicara
5. Otot punggung menjadi bungkuk
6. Jantung sering berdebar dan pembesaran pada jantung
7. Saat keadaan memburuk, Ataxia bahkan bisa mempengaruhi bicara dan menelan
makanan
Jika sudah mulai akut, bisa saja penderita tidak bisa
berjalan, maka harus menggunakan kursi roda, bahkan pada nantinya hanya bisa
berbaring di atas ranjang dan menggantungkan seluruh hidupnya dengan bantuan
orang di sekitarnya. Yang berbahaya dari penyakit ini adalah, saat sedang makan
bisa saja penderita tersedak secara tiba-tiba, dan bila tidak mendapat
penanganan secara lanjut, itu akan menghambat jalur pernapasannya dan
mengakibatkan kematian. Sebagai catatan kembali, penyakit Ataxia meskipun
penderitanya memiliki keterbatasan untuk berkomunikasi dan berjalan tetapi
kecerdasan mereka tidak berkurang.
Ada lebih dari 40 jenis Ataxia yang didapat dari keturunan,
namun yang paling banyak menyerang adalah:
1. Friedreich Ataxia, penyakit keturunan ini menyerang
sistem syaraf dan dapat mengganggu bicara sampai pada gangguan jantung.
2. Sensory Ataxia, disebabkan karena hilangnya input sensor dalam mengatur
gerakan, sehingga menyebabkan kondisi yang kurang terkoordinasi.
3. Spinocerebellar Ataxia, sejenis kelainan genetik yang ditandai dengan
pengurangan pada tingkat koordinasi tangan, cara bicara, dan gerakan mata.
Biasanya ditemukan kelainan pada otak kecil.
Hingga saat ini belum ada cara pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan
penyakit ini secara tuntas, secara penyebabnya adalah rusaknya jaringan otak
kecil dan syaraf tulang belakang. Banyak orang yang menyangka, kalau penyakit
ini disebabkan oleh virus, tapi yang benar ada dua hal, bisa karena keturunan,
atau mutasi gen, dan beberapa penyebab lain. Yang pasti, penyakit
Spinocerebellar Ataxia tidak disebabkan oleh virus. Sekarang, para penderita
hanya dapat melakukan terapi sesuai gejala yang dialami. Tapi, bukan hal yang
tidak mungkin kalau di masa yang akan datang akan ditemukan obat yang ampuh
untuk menuntaskan penyakit ini, mengingat penelitian yang dilakukan secara
terus menerus oleh para ahli .
0 komentar:
Posting Komentar