Sahabat, sore ini saya membaca
sebuah buku yang diberikan oleh sahabat saya “Galuh” saat ulang tahun saya beberapa hari yang lalu.
Thanks a lot sayang. Bukunya bagus :). Jujur membuat pikiran dan perasaan saya teraduk-aduk. Subhanallah,
tanpa sadar mata saya berkaca-kaca ketika membacanya. Begitu menyentuh. Tanpa
pikir panjang saya ingin membagi hal yang saya baca dengan sahabat blogger
mania semua.
Ini adalah buku karya Yadi Saeful Hidayat terbitan Mizania tahun 2012. Judulnya “Aku Jauh Engkau Jauh, Aku Dekat Engkau Dekat (Buatlah Allah Begitu Spesial di Hatimu )”. Dari judul mungkin kita dapat menerka seperti apa isinya. Di dalam buku ini banyak yang dapat kita ambil hikmahnya. Oke tanpa basa basi dan asam asin langsung aja let’s read it ! ^^
Ini adalah buku karya Yadi Saeful Hidayat terbitan Mizania tahun 2012. Judulnya “Aku Jauh Engkau Jauh, Aku Dekat Engkau Dekat (Buatlah Allah Begitu Spesial di Hatimu )”. Dari judul mungkin kita dapat menerka seperti apa isinya. Di dalam buku ini banyak yang dapat kita ambil hikmahnya. Oke tanpa basa basi dan asam asin langsung aja let’s read it ! ^^
Part 1 : Inna Ma’al ‘Usri Yusran
“Apabila seorang mukmin ditimpa satu kesulitan, niscaya Allah akan
menjadikan bersama kesulitan itu kemudahan. Sungguh satu kesulitan tidak akan
mampu mengalahkan dua kemudahan”
Sahabat, hidup punya dua wajah,
kadang senang kadang susah, kadang bahagia kadang sengsara. Susah dan sengsara harus berada di tengah
senag dan bahagia, sebab jika tidak ada, hidup menjadi tidak seimbang. Memang
setiap kita tidak lepas dari takdir –Nya, tapi kita diberi pilihan untuk takdir
tersebut. Ikhtiar dan tawakal adalah
kuncinya. Allah menyapa kita dengan kesusahan, kesulitan, dan kesedihan yang
kita alami tiada lain agar kita bisa meningkatkan derajat penghambaan kita
pada-Nya.
Allah memberikan sesuatu pada kita
tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya. Percayalah, dalam kesulitan yang
menimpa kita terdapat rahmat Allah yang begitu besar. Begitu pula dalam
kenikmatan yang kita terima tersimpan rahasia Allah yang perlu kita tangkap.
Allah Yang Maha Mengawasi ingin menguji, sejauh mana kita mau bersyukur atas
limpahan nikmat yang Dia berikan.
Sedih dan gelisah saat kita susah
itu adalah hal yang wajar. Persoalannya, seberapa besar kamauan kita untuk
bangkit dari kesedihan itu, dan menyikapinya dengan sikap sabar dan
syukur. Kata-kata yang sering diucapkan
Mr. Joker ketika beraksi adalah “ why so
serious?” Hidup ini memang akan terasa benar-benar susah, kalau kita
memandangnya susah. Tapi, hidup ini akan terasa mudah saat kita menyikapinya
dengan mudah. Dalam bahasa Al-Qur’an, dunia ini hanyalah permainan (la’ibun) dan senda gurau (lahwun): seberapa tangkas kita bisa
memainkan peranan dan permainan di dunia ini, sehingga kita bisa menjadi
pemenang saat menghadapi akhirat nanti.
Ingatkah kita pada kisah wortel,
telur, dan biji kopi yang di rebus? Ketiganya berubah menjadi sesuatu yang
berbeda-beda. Wortel yang semula keras, setelah direbus menjadi lunak dan
lemah. Sebaliknya, telur yang semula mudah pecah, setelah di rebus menjadi
keras dan kokoh. Dan biji kopi malah
mengubah air yang merebusnya itu. Seperti apakah diri kita? Wortel, telur atau
biji kopi?
Sahabat, setelah satu pintu
tertutup, pintu lainnya akan terbuka; tetapi kerap kali kita terlalu lama
memandangi dan menyesali pintu yang tertutup tersebut sehingga kita tidak
melihat pintu yang telah terbuka untuk kita. Manusia sering menunggu-nunggu
peluang untuk melakukan kebaikan. Ia baru menyadari kenikmatan setelah ia
merasakan akibat dari sikapnya dalam menyia-nyiakan kenikmatan tersebut. Allah
memberikan peluang yang sama terhadap hambanya, waktu dan kesehatan. Kedua
peluang tersebutlah yang hendaknya dimanfaatkan manusia untuk memaksimalkan
potensi yang mereka miliki tanpa batas.
Potensi yang dimiliki manusia
layaknya gema kehidupan. Mungkin sahabat
pernah bertanya kenapa manusia yang menjadi khalifah di muka bumi-dan bukan
malaikat? Jawabannya adalah karena manusia dibekali dorongan untuk berbuat baik
dan buruk. Bayangkan saja, kalau malaikat yang diamanahi tugas kekhalifahan,
tentu dunia ini akan datar-datar saja. Tidak ada kompetisi diantara sesama
untuk melakukan kebaikan-karena malaikat hanya memiliki unsur-unsur
kebaikan. Mungkin tagline untuk iklan sebuah produk takkan berbunyi seperti : life is never flat. J
Sahabat, hasil yang kita dapatkan
takkan jauh berbeda dengan seberapa
maksimal ikhtiar kita. Kalau berbicara baik, kita pasti akan mendengar efek
positif dari perkataan tersebut. Kalau menanam, kita pasti akan menuai hasil.
Kalau bekerja dengan baik, kita pasti akan mendapatkan upah atas keringat dan
kepayahan yang sudah kita lewati. Dan kalau optimistis menjalani hidup ini,
kita pasti akan mendapatkan keberkahan dan optimisme kita.
Kami sepenuhnya yakin dan percaya, kami ini milik Allah dan hanya akan
kembali kepada-Nya. Duhai Allah, berilah kami kebaikan untuk ujian yang kami
terima, dan gantilah apa yang hilang dari diri kami dengan sesuatu yang lebih
baik. Aamiin ya Rabb..
Semilir angin :
“ Hidup layaknya deretan kata yang hanya menyisakan beberapa
spasi. Sewaktu-waktu kita butuh tanda koma (,) untuk mengistirahatkan
perjalanan kita. Tanda tanya (?) sering kali muncul saat kita kehilangan arah karena
ujian yang menimpa kita. Tanda seru (!) juga sesekali hadir saat kenyataan tak
sesuai dengan yang diharapkan. Percayalah, perjalanan ini terkadang butuh peta
dan catatan petunjuk dan muhasabah jalan
kita. Yakinlah bahwa titik (.) bukan akhir dari segalanya, karena masih banyak
kata yang harus diuntai agar menjadi sebuah cerita kehidupan yang indah”.
0 komentar:
Posting Komentar